Jumat, 05 Desember 2008

Pengertian Pemanasan Global (Global Warming)


Pemanasan global adalah kejadian meningkatnya temperatur rata-rata atmosfer, laut dan daratan bumi. Pada saat ini bumi menghadapi pemanasan yang cepat. Menurut para ahli meteorologi, selama seratus tahun terakhir, rata-rata temperatur ini telah meningkat dari 15oC menjadi 15.6oC. Hasil pengukuran yang lebih akurat oleh stasiun meteorologi dan juga data pengukuran satelit sejak tahun 1957, menunjukkan bahwa sepuluh tahun terhangat terjadi setelah tahun 1980, tiga tahun terpanas terjadi setelah tahun 1990. Secara kuantitatif nilai perubahan temperatur rata-rata bumi ini kecil tetapi dampaknya sangat luar biasa terhadap lingkungan.

Penyebab utama pemanasan global adalah pembakaran bahan bakar fosil, seperti batu bara, minyak bumi dan gas alam, yang melepas karbondioksida dan gas-gas lainnya seperti Metana, Chlor, Belerang dan lain sebagainya. Pelepasan gas-gas tersebut telah menyebabkan munculnya fenomena yang disebut dengan Efek Rumah Kaca (green house effect).

Efek rumah kaca terjadi karena gas-gas yang dilepaskan dari hasil pembakaran bahan bakar fosil bersifat seperti rumah kaca. Rumah kaca bersifat meloloskan radiasi gelombang pendek dari radiasi matahari, tetapi akan menahan pantulan radiasi matahari tersebut yang setelah mencapai permukaan bumi, berubah menjadi radiasi gelombang panjang. Selama matahari bersinar, akan terjadi akumulasi radiasi sehingga temperatur di dalam rumah kaca akan semakin panas.

Secara umum, negara negara industri seperti Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Jerman, Italia, Rusia, Jepang dan Kanada merupakan negara-negara penghasil gas rumah kaca terbesar, sehingga disinyalir sebagai negara-negara yang paling bertanggung jawab terhadap pemanasan Global. Untuk menetralisir citra negatif yang melekat pada negara-negara industri tersebut, mereka terkadang menuduh negara-negara berkembang seperti Indonesia dan Brasil yang memiliki hutan yang luas, ikut bertanggung jawab pula terhadap pemanasan global karena praktek penebangan hutan. Padahal kebutuhan kayu di negara-negara industri tersebut sebagian besar dipenuhi dari penebangan hutan-hutan di negara berkembang.

Dampak pemanasan global yang terjadi di setiap negara berbeda karena faktanya iklim di setiap negara berbeda yaitu terdiri dari tropik dan subtropik. Di negara subtropik yang memiliki 4 musim, dampak pemanasan global terutama terjadi pada perubahan suhu yang makin ekstrim saat musim panas (suhu lebih panas) dan saat musim dingin (suhu lebih dingin). Sedangkan dampak yang terjadi di daerah tropik terutama berpengaruh terhadap pergeseran musim (awal dan akhir musim hujan atau kemarau) serta meningkatnya kasus wabah penyakit. Selain itu dampak yang dirasakan oleh negara kepulauan adalah ancaman berkurangnya panjang garis pantai akibat meningkatnya tinggi muka laut karena mencairnya lapisan es di kutub.

Dampak yang terjadi akibat pemanasan global sangat beragam yaitu dampak terhadap cuaca, tinggi muka air laut, pertanian, hewan dan tumbuhan serta kesehatan manusia.

Akibat pemanasan global temperatur pada musim dingin dan malam hari akan cenderung meningkat. Curah hujan meningkat, air akan lebih cepat menguap dari tanah, akibatnya beberapa daerah akan menjadi lebih kering dari sebelumnya. Topan badai lebih sering terjadi.

Pemanasan global akan mencairkan banyak es di kutub. Akibatnya tinggi muka laut di seluruh dunia telah meningkat 10-25 cm selama abad 20. Diprediksi pada abad 21, akan terjadi peningkatan tinggi muka air antara 9 รข€“ 88 cm. Padahal menurut perhitungan para ahli IPPC (lembaga internasional yang menangani perubahan iklim), kenaikan 100 cm muka air laut akan menenggelamkan 6 persen daerah Belanda, 17.5 persen daerah Bangladesh. Dan ribuan pulau kecil di Indonesia akan tenggelam.

Wabah penyakit yang biasanya ditemukan di daerah tropik, seperti malaria dan DBD diperikirakan akan meningkat sebesar 60 %.

Fakta yang tercatat menunjukkan bahwa akibat gelombang panas yang terjadi pada bulan Juni 2003 telah menewaskan 25.000 penduduk Eropa. Sedangkan menurut laporan BBC, musim dingin yang ekstrim yang terjadi pada bulan Desember 2003 telah menyebabkan kematian 2500 penduduk Inggris. Bahkan menurut laporan WHO pada bulan Desember 2003, pemanasan global telah membunuh 150 ribu orang tiap tahun. Menurut perkiraan WHO, dalam 30 tahun mendatang, angka kematian yang disebabkan oleh pemanasan global akan mencapai angka 300 ribu per tahun.

Kamis, 14 Agustus 2008

Stop Global Warming!!!

Save Our Earth From The Damage Of Global Warming

Sanggupkah Anda Tidak Menggunakan Tekhnologi Sehari Saja...???!
Bicara masalah teknologi, hal yang satu ini memang tidak dapat dihambat apalagi dihentikan laju perkembangannya. Walaupun PBB menyatakan bahwa kemajuan teknologi menjadikan kesenjangan ekonomi antara negara maju dan miskin karena para ahli teknologi akan semakin kaya, bahkan PBB pun sempat menyatakan bahwa kemajuan teknologi harus dihambat, sepertinya itu tidak mungkin kan....??Teknologi memang membuat hidup kita jadi lebih mudah, tapi ternyata teknologi juga bisa membuat bumi ini menjadi semakin panas, contohnya asap pabrik, asap kendaraan bermotor dan hasil pembuangan teknologi lainnya telah mamanasi bumi kita dengan efek rumah kacanya yang mengakibatkan pemanasan global.Nah.... Tahukan Anda kalau besok tanggal 3 Mei diperingati sebagai Hari Tanpa Teknologi atau "Shutdown Day". Shutdown Day ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran orang-orang tentang dampak penggunaan teknologi secara tidak bijaksana.Berawal dari sekelompok orang Kadana yang menyebut dirinya Geek meminta warga untuk mematikan peralatan teknologi, seperti televisi, komputer dan sebagainya. Dalam keterangan resminya, kelompok ini menyebutkan bahwa kehidupan anak-anak hingga orang dewasa telah dikuasai oleh teknologi modern, sehingga mereka menjadi asing dengan lingkungan sekitar. Bahkan banyak orang yang kecanduan sehingga sulit melepaskan diri dari teknologi.Shutdown day pertama kali ditetapkan pada tahun 2007dan pada perayaan pertamanya berhasil mengajak 1,6 juta orang dari seluruh penjuru dunia untuk ikut berpartisipasi pada hari tersebut.Nah....., apakah Anda yakin neh bisa melalui satu hari saja tanpa menggunakan teknologi??? Matikan HP, Tidak menyalakan alat elektronik apapun bentuknya dan tidak menggunakan sesuatu ciptaan hasil teknologi.Saya yakin Anda pasti bisa!!!! Sehari saja tanpa teknologi, bumi kita bisa bernafas tanpa harus menghirup gas karbon hasil pembuangan alat-alat teknologi.Anda Sanggup Kan...???



"Hari Bumi", Mari Kita Bentuk Masyarakat Peduli Bumi
Tepat pada tanggal 22 April kita semua sebagai penduduk bumi yang menginjakkan kaki kita di bumi memperingati hari bumi atau yang sering disebut "Earth Day".Kita semua harusnya perihatin dengan kondisi dan keadaan bumi sekarang yang semakin rusak karena ulah manusia sendiri. Bumi kita sedang sakit dikarenakan pemanasan global yang dampaknya sudah kita rasakan. Kalau saja bumi ini bisa berkata, ia pasti akan mencaci maki manusia yang rakus, tamak, dan membiarkan isi bumi ini disedot habis-habisan. Tidak cuma itu saja sampah manusia pun semakin banyak setiap tahunnya bahkan dibeberapa kota misalnya Bandung sering dilanda masalah sampah karena bingun harus dibuang kemana.Manusia emang lebih harimau daripada harimau sendiri. Setiap detik dengan kendaraan yang kita gunakan sudah membuah gak karbondioksida, timbal, dan karbonmonoksida ke udara yang mengakibatkan polusi udara dan menjadikannya insrtument penyebab pemanasan global.Bumi kita semakin sakit karena persediaan bahan bakar fosil semakin menipis, sementara pembentukan bahan bakar fosil membutuhkan waktu jutaan tahun. Ironisnya manusia sendiri tidak pernah sadar bahwa menghemat energi sangat besar pengaruhnya demi kelangsungan bumi kita.Bumi semakin panas karena terjadi penebangan hutan dimana-mana. Sudah bukan hal yang mengejutkan lagi kalau setiap harinya seluas tiga kali lapangan sepakbola hutan di Indonesia dibabat habis. Bahkan pohon-pohon di kota pun harus menangis karena ditebang untuk dijadikan perumahan atau bahkan untuk memplester dan mengecor halaman rumah kita.Betapa panasnya bumi kita kalau ini semua terjadi terus menerus.


Es Abadi di Kutub Utara Akan Meleleh, Apa Jadinya Ya...???
Waduh...... Waduh......, Sepertinya dunia ini makin mendekati kiamat saja.Bencana yang pernah terjadi di Muara Baru beberapa waktu lalu yaitu ROB atau naiknya permukaan air laut ke daratan sepertinya akan merambah ke daerah pantai lain di dunia jika memang Es Abadi di Kutub Utara mencair. Bukan hanya di Indonesia, kota-kota lain di dunia seperti New York, dan lainnya pun akan terancam tergenang jika es di Kutub Utara Mencair.Tapi apa bisa es di Kutub Utara mencair..........???Info yang saya dapat dari situs Kompas menyebutkan bahwa Es abadi di Kutub Utara akan mencair pada musim panas tahun 2008 ini.Prediksi dari para ahli selama ini menyebutkan bahwa lapisan es abadi di kutub utara mungkin hilang sama sekali tahun ini sepertinya menjadi kenyataan. Nah Jika kondisi tersebut benar-benar terjadi, kenaikan muka air laut akibat pencairan es besar-besaran tidak dapat dicegah seperti yang ditakutkan selama ini oleh umat manusia dimanapun berada.Peneliti Mark Serreze, dari Pusat Data Salju dan Es Nasional (NSIDC) AS, mengatakan musim panas tahun ini diperkirakan ekstrim sehingga dapat menyebabkan lapisan es kutub benar-benar habis. Sejumlah faktor yang mepengaruhi kondisi es kutub utara setahun lalu telah menyebabkan lapisan es di Kutub Utara tahun ini sangat tipis sehingga berisiko mencair saat memasuki musim panas.Flashback pada bulan September 2007, tebal lapisan es di permukaan perairan Arktik mencapai rekor terendah. Bahkan karena hal ini, menyebabkan terusan Utara-Barat yang selama ini beku dan menghubungkan Greenland dan Alaska dapat dilalui kapal. Walaupun demikian Lapisan es di kawasan tersebut memang menebal kembali saat musim dingin, bahkan pada puncaknya Maret 2008 lapisan lebih luas dari cakupan es setahun sebelumnya.Meski demikian, tren jangka panjang yang diukur sejak tahun 1978 menunjukkan bahwa luas es di Antartika terus menyusut. Kalaupun luasnya bertambah, yang terbentuk adalah lapisan es muda berusia setahun yang lebih mudah meleleh. Sementara itu, lapisan es abadi cenderung terus berkurang. Berdasarkan data dari NSIDC menyebutkan luas lapisan es abadi di kutub utara rata-rata menurun 44.000 kilometer persegi setiap tahun. Peneliti Mark Serreze mengatakan bahwa Inilah hal yang harus mendapat perhatian dunia. Yang paling merisaukan adalah fakta bahwa es berumur tahunan - yang tidak meleleh saat musim panas - tidak dapat pulih secepat es Arktik yang biasanya meleleh. Sementara itu Luas lapisan es yang meleleh saat musim panas rata-rata setengah dari es baru yang terbentuk antara September hingga Maret. Namun, pada tahun 2007, hampir semua lapisan es yang baru terbentuk mencair.Selain itu, pada musim dingin tahun ini terjadi fenomena puncak osilasi Arktik positif. Kondisi tersebut diketahui akan menyebabkan aliran angin kuat yang akan memaksa es abadi di Arktik meleleh dan airnya mengalir ke pantai timur Greenland. Kejadian-kejadian ekstrim seperti itulah yang menyebabkan lapisan es di kutub utara makin tipis dan muda.Meski demikian, faktor-faktor alam lainnya dapat menyelamatkan lapisan es abadi. Jika tren aliran angin hangat seperti pada musim panas tahun lalu, kutub utara akan kehilangan banyak es abadinya. Namun, jika banyak berembus angin siklon yang bersifat mendinginkan, lapisan es bakal selamat.Jika memang kondisi tersebut benar-benar terjadi, maka siap-siaplah kita manusia dan hewan yang hidup di kutub harus siap menghadapa dampaknya jika muka air laut naik, pasang, dan gelombang besar.Tentunya ini tidak akan terjadi jika pemanasan global bisa kita hambat laju pertumbuhannya.Maka dari itu, selagi kita mampu dan sempat, biasakanlah untuk menjaga lingkungan dengan baik, Banyak sekali hal-hal yang bisa menghambat laju pemanasan global.Hemat energi, hemat kertas dan tissu, matikan alat elektronik yang tidak terpakai, tanam satu pohon minimal satu pohon untuk satu orang.Sekecil apapun yang kita lakukan untuk menghambat pemanasan global, dampaknya sangat berarti bagi kelangsunhan manusia di bumi.
"Save Our Earth From The Damage Of Global Warming"
Kutub Utara & Kutub Selatan
Sebagian di antara Anda pasti sudah tahu bahwa penguin hanya ditemukan di Kutub Selatan. Jangan harap bertemu burung yang kelihatan imut-imut itu di kutub utara.Meski serupa, sama-sama daratan di ujung planet Bumi yang didominasi es, kutub utara dan kutub selatan menyimpan banyak perbedaan. Penguin hanya salah satu contoh perbedaan saja.Wilayah es Arktik di kutub utara pada dasarnya merupakan lautan beku yang dikelilingi daratan yang sering disebut lingkaran Arktik (Arctic Circle). Sebaliknya, Antartika di kutub selatan adalah daratan benua dengan wilayah pegunungan dan danau berselimut es yang dikelilingi lautan.Benua Antartika mengandung hampir 90 persen es di seluruh dunia. Jika dicairkan, seluruh es Antartika cukup untuk memenuhi tiga perempat kebutuhan air minum di seluruh dunia. Maka jangan heran kalau Pangeran Mohammed Al Faisal dari Saudi Arabia pernah berencana mengangkut 100 juta ton es dari Antartika ke negaranya.Benua Antartika jauh lebih dingin daripada Arktik sehingga bahkan terdapat lapisan es di sana yang tidak pernah meleleh sepanjang sejarah. Temperatur rata-ratanya -49 derajat Celcius. Suhu terdingin pernah tercatat pada 21 Juli 1983 sebesar -89,6 derajat Celcius di Stasiun Vostok, dekat kutub geomagnetik selatan. Sementara Arktik memiliki temperatur rata-rata lebih tinggi sekitar -34 derajat Celcius. Karena suhu yang lebih hangat ini, terbentuknya lubang ozon di atas kutub utara tidak separah kutub selatan. Sebab, suhu yang lebih hangat menyebabkan pembentukan awan stratosfer yang merusak lapisan ozon lebih sedikit. Meski demikian, lapisan stratosfer di atas kutub utara mengalami pendinginan dari tahun ke tahun sehingga lubang ozon semakin besar. Mungkin tak akan sebasar lubang ozon di Antartika yang mencapai luas benua Eropa.Daratan es yang didominasi lapisan es tipis di Arktik lebih mudah retak saat musim panas tiba. Bahkan, laporan terakhir menyebutkan, ratakan es telah melanda seluruh bagian Arktik saat tiba musim panas. Di Antartika retakan lapisan es melanda wilayah-wilayah tepian saja namun sekali lepas, pulau es yang mengapung bisa berlayar dari Antartika sampai ke Selandia Baru. Sampai saat ini, wilayah Kutub Utara masih menjadi rebutan di antara negara-negara adikuasa. Russia sudah buru-buru mengklaim kekuasaannya di kutub utara dengan menancapkan bendera di dasar perairannya tahun lalu. Russia sudah menyipakan pengeboran gas di Lomonosov Ridge, barisan pegunungan bawah laut pada kedalaman 1920 meter untuk memperoleh 10 miliar ton gas.Tetapi, AS juga tak mau kalah dengan mengirim kapal pemecah es Coast Guard untuk memetakan kembali batas wilayahnya di Alaska sebelum lapisan es di sana terus menyusut karena pemanasan global. Badan Survei Geologi AS memperkirakan terdapat kandungan minyak di bawah Arktik sampai seperempat kandungan minyak dunia.Meski Kutub Selatan diperkirakan juga menyimpan minyak terutama di sekitar Laut Ross, kemungkinan ditambang saat ini sangat kecil. Antartika telah mendapat perlindungan sesuai Traktat Antartika yang melarang siapapun melakukan segala bentuk eksplorasi minyak dan menjadikan Antartika kawasan damai serta riset bersama.Sepanjang sejarah, Antartika memang tidak pernah dikuasai siapapun dan tidak ada penduduk asli di sana. Kontras sekali dengan wilayah lingkaran Arktik yang terdapat beberapa kota berpenduduk seperti Barrow di Alaska, Tromso, Norwegia, serta Muramansk dan Salekhaard, Russia. Di kutub utaralah orang-orang Eskimo bermukim.Selain itu juga, hanya di Arktik saja beruang kutub bisa ditemukan secara alami. Mungkin ini juga alasan paling kuat mengapa penguin yang hanya ditemukan di kutub selatan tidak pernah menggunakan sayapnya untuk terbang. Hidup di wilayah kekuasaan masing-masing, penguin dan beruang kutub sama-sama makan ikan dan menempati puncak rantai makanan.
Source: Kompas.com from Livescience.com